AntiLiberalNews | Bumisyam – Setelah Kangean dan Semarang, kota Klaten merupakan kota ketiga tempat penyelenggaraan Roadshow 58 kota Tebar Cinta untuk Bumi Syam. Kegiatan yang diadakan pada hari Rabu (18/9/2013) di Masjid An Nur Sangkal Puntung Klaten.
Lebih dari seribu kaum muslimin dari berbagai usia, putra maupun putri. Hadir dalam acara ini 2 pembicara utama, yakni Ust. DR. Muinudinillah Bashri, M.A., Ust. Saiful Anwar dengan Keynote speaker K.H. Hartoyo, Ketua MUI Klaten.
Di awal pembicaraannya Ust. Muinudinillah mengatakan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bukti dari keimanan kita kepada Allah dalam kaitannya untuk mewujudkan loyalitas kita kepada sesama mukmin. Direktur Pondok Tahfidzul Qur’an Ibnu Abbas Klaten ini selanjutnya mengingatkan kaum muslimin bahwa Syam yang terdiri dari Suriah, Palestina, Libanon dan Yordania merupakan tempat pertempuran akhir antara kafir dan Islam.
Beliau menjelaskan pula bahwa saat ini Suriha telah dikuasai oleh Nusyairiyah yang oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dikatakan kafir berdasarkan kesepakatan kaum muslimin. Dikatakan juga beberapa hal yang menunjukkan kebobrokan Nushairiyah, di antaranya mereka memaksakan orang agar mengatakan kesesatan yaitu memaksa mengatakan kalimat tidak ada ilah kecuali Basyar Asad.
“Karenanya, tidak ada aliran yang sangat berbahaya untuk jaman sekarang yang mempunyai jaringan internasional yang sangt kuat melebihi syiah, perpaduan antara Yahudi, Nashara dan Majusi,” ungkapnya.
Selanjutnya beliau mengatakan ketika Syiah menyebarkan akidah dan idiologinya, mereka akan menghancurkan islam dari berbagai segi:
- Dari Sisi Aqidah, karena mereka mempunyai akidah al Bada yang menyakini bahwa Tuhan itu merubah takdir-Nya karena pertimbangan yang tidak diketahui sebelumnya.
- Mereka menyakini bahwa Al Quran bukan kalamullah.
- Mereka mangatakan bahwa Shahabat semua kafir terutama, ABu Bakar, Umar, Ustman, Hafshah dan Aisyah, dan hal itu mereka jadikan sebagai syahadatainnya.Setelah mereka bersyahadat tauhid dan syahadat rasul mereka menambahkan Wa asyhadu anna aba bakrin wa umara wa utsmana wa hafshah wa aisyah fi naari jahannam.
- Mereka mempropagandakan nikah mutah dengan kedustaan kedustaan yang sangat mengerikan denan mengatakan orang yang nikah mutah dosanya akan diampuni oleh Allah SWT bahkan orang yang mutah 10 kali derajatnya melebihi Rasulullah. Ketika orang-orang Syiah berkuasa di Irak, mereka mengadakan sweeping kepada orang yang punya nama Umar dan Abu Bakar ditembak dan yang punya nama Aisyah disembelih.
- Semua kekufuran dan kesyrikan mereka legitimasi diantaranya dalam doa, ketika kita berdoa ya Allah mereka mengatakan “Ya Ali ya Ali”.
Di akhir pembicaraan beliau mengatakan khususnya tertuju pada bapak Kapolsek Klaten bahwa syiah sangat berbahaya dengan NKRI karena ada dokumen ketika Khomaini berkuasa dia bersumpah akan menghabisi semua ahlus sunnah, akan menghancurkan Kabah dan menggantikannya dengan Karbala sehingga mereka mengatakan yang pergi ke Karbala pada musim haji akan mendapatkan pahala seribu kali haji mabrur.
“Akidah kita akan habis, ahlak kita akan habis, negara kita akan habis karena mereka mempunyai prinsip revolusi semua di luar mereka kafir,” tandasnya.
Sementara itu, ustadz Saiful Anwar yang mendapatkan kesempatan kedua lebih banyak bercerita tentang kondisi kaum muslimin di Suriah dan kekejaman Basyar Asad. Beliau katakan bahwa kaum Muslimin di sana hidupnya sangat tertekan, bahkan hanya sekedar buang air besar saja mereka tidak mempunyai kebebasan. Akan tetapi, dalam kondisi seperti itu mereka tetap menyambut kedatangan para relawan dengan sambutan yang ramah. Mereka sangat memuliakan tamu dan bahkan selalu mendoakan kepada Muslimin Indonesia agar tidak mengalami penderitaan seperti yang mereka alami.
Relawan dari Syam Organizer angkatan pertama ini juga menyebutkan bahwa mereka mendapat amanah dari orang orang di sana untuk membangun kamp perkemahan di sebuah bukit yang bertanah rata dengan luas tanah sekitar 35 ribu sampai 50 ribu m2 yang berada di perbatasan Turki. Rencananya, pada tahap awal akan dibangun sekitar 250 tenda yang mengikuti standar kemanusiaan. Proyek ini tentu sulit teralisasi tanpa dukungan dari kaum Muslimin di Indonesia, karenanya ustadz yang kesehariannya bergelut dalam dunia anak-anak ini mengajak semua kaum muslimin ikut ambil bagian dalam amal yang besar dan penuh barakah ini.
Karena sangat disayangkan bahwa sebagian besar relawan yang hadir di Suriah hanya atas nama lembaga swasta. Bukan relawan yang secara resmi mewakili negara mereka padahal penderitaan di sana jauh dari apa yang pernah terbayangkan.
Doktrin yang ditanamkan Bashar Assad kepada penganut Syiah Nushairiyah sangat kuat hingga tidak didapati seorang yang sudah terlanjur masuk ke Syiah Nushairiyah kemudian sadar dan kembali kepada Islam. Akibatnya, kalau mereka mau membombardir suatu tempat tidak pernah memperhatikan lagi apakah mereka wanita, kakek, anak. Semua dihancurkan bahkan baju yang dipakai para relawan pun tidak dipedulikan oleh mereka. Semua ingin mereka hancurkan.
Red : Randy
Post A Comment:
0 comments: